s

21/09/2019

Mengkonfigurasi WebServer

Install dan Konfigurasi Web Server

1 .Install apache2
root@rofiq:~# apt-get install apache2

2. Setelah menginstall apache2, selanjutnya kita akan membuat virtualhost untuk domain kita. Pertama masuk dahulu ke direktori konfigurasinya.

root@rofiq:~# cd /etc/apache2/sites-available 

3. Lalu kita copy default konfigurasinya agar kita tidak usah repot-repot mengetik konfigurasinya. Serta kita sesuaikan konfigurasinya.

root@rofiq:/etc/apache2/sites-available#  cp default rofiq

4. Setelah selesai kita copy kita buka file konfigurasi tadi dengan menggunakan perintah " nano rofiq ", selanjutnya tekan enter untuk melanjutkan.

root@rofiq:/etc/apache2/sites-available# nano rofiq

5. Kemudian tambahkan konfigurasi seperti yang ada didalam kolom gambar di bawah ini . kemudian simpan konfigurasi anda " Ctrl+x kemudian Y kemudian Enter " .


6. Selanjutnya kita akan mendisablekan file default dengan menggunakan perintah  " a2dissite default " untuk mendisble file default , kemudian tekan enter jika sudah .


7. Setelah mendisablekan file default kemudian kita aktifkan file rofiq. dengan menggunakan perintah " a2esite rofiq ' kemudian tekan enter untuk melanjutkannya.


8. Setelah kita mengaktifkan virtualHost selanjutnya kita buat direktori dan fie di direktori /var/www ( sesuaikan DocumentRoot )

root@rofiq:~# cd /var/www
root@rofiq:/var/www# mkdir rofiq
root@rofiq:/var/www# cp index.html rofiq/
root@rofiq:/var/www# cd rofiq


9. lalu kita edit index.html agar tampilan sesuai keinginan kita.

root@rofiq:/var/www/rofiq# nano index.html


10. Setelah selesai , Jangan lupa untuk merestart apache2 dengan menggunakan perintah 
" service apache2 restart  " atau bisa menggunakan perintah " /etc/init.d/apache2 restart "

root@rofiq:/var/www/rofiq# service apache2 restart

11. Lalu coba kita buka domain kita dengan menggunakan perintah " w3m rofiq.net " atau bisa menggunakan perintah " www-browser rofiq.net ". ( jika sudah berhasil maka tampilan konfigurasi web tadi akan muncul di web )

root@rofiq:/var/www/rofiq# w3m rofiq.net


- Web Server

Pengertian Web Server Menurut Para Ahli
Untuk lebih memahami apa arti web server, maka kita bisa merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Solochin

Menurut Solichin, pengertian web server adalah sebuah perangkat lunak yang terinstall di dalam komputer server, yang berfungsi untuk menerima permintaan dan juga request berupa halaman website melalui HTTp atau HTTPS dari user atau client, dan kemudian mengirimkannya kembali dalam bentuk halaman web yang berbentuk dokumen HTML.

2. Khairil

Menurut Khairil, definisi web server adalah suatu software atau perangkat lunak yang menjadi tulang belakang atau tulang punggung dari sebuah world wide web www 
Lebih lanjut disebutkan pula bahwa web server akan menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser, kemudian melakukan pemrosesan terhadap request tersebut, dan kemudian menampilaknnya kembali dalam sebuah browser, sebagai hasil dari pemrosesan data yang telah dilakukan.

3. Nugroho

Menurut Nugroho, pengertian web server adalah sebuah bentuk dari server yang khusus digunakan untuk menyimpan halaman website atau home page. Sebuah komputer dapat dikatakan sebagai web server apabila komputer tersebut memilki suatu program server yang disebut PWS (Personal Web Service) . 
PWS ini kemudian nantinya difungsikan agar halaman web yang ada di dalam sebuah komputer server dapat dipanggil oleh komputer klien.
Prinsip dan cara kerja Web Server

Cara Kerja Web Server

Cara Kerja Web Server
Cara kerja web server mengacu pada pengertian web server dan fungsinya, yaitu untuk menerima permintaan dari client dan mengirimkan kembali berkas yang diminta oleh client.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, web client adalah pengguna internet yang memakai browser (Chrome, Mozilla, Opera, Safari, dan lainnya) untuk terhubung dengan web server melalui internet. Sedangkan web server adalah software yang melayani permintaan web client.
Ketika web client (browser) melakukan permintaan data halaman website kepada server, maka permintaan tersebut dikemas oleh browser di dalam TCP (Transmission Control Protocol) yang merupakan protokol transport. Lalu permintaan tersebut dikirim ke alamat data, dalam hal ini merupakan protokol HTTP atau HTTPS (baca: pengertian HTTP dan HTTPS)
Selanjutnya, data tersebut akan dicari oleh web server di dalam komputer server. Jika data ditemukan maka data tersebut akan dikemas oleh web server dalam TCP lalu dikirim dan ditampilkan ke browser.
Jika data yang dikirim diminta web client tidak ditemukan, maka web server akan menolak permintan dan menampilkan halaman Error 404 atau Page Not Found di browser.
Lalu bagaimana prinsip atau cara kerja web server itu sendiri? Cukup sederhana untuk dipahami, karena pada dasarnya tugas web server hanya ada 2 (dua), yaitu:
  1. Menerima permintaan (request) dari client, dan
  2. Mengirimkan apa yang diminta oleh client (response).
Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
Webserver 300x155
Penjelasan gambar:
  1. Client disini dapat berupa komputer desktop dengan minimal memiliki browser dan terhubung ke web server melalui jaringan (intranet atau internet).
  2. Komputer yang berfungsi sebagai server, dimana didalamnya terdapat perangkat lunak web server. Agar komputer ini dapat diakses oleh client maka komputer harus terhubung ke jaringan (intranet atau internet). Dalam jaringan internet, komputer ini bisa saja bernama www.google.comwww.bl.ac.id, atau memiliki kode komputer (disebut IP Address) seperti 202.10.20.10 dan 200.100.50.25.
  3. Pertama-tama, client (user) akan meminta suatu halaman ke (web) server untuk ditampilkan di komputer client. Misalnya client mengetikkan suatu alamat (biasa disebut URL) di browser http://www.google.com. Client menekan tombol Enter atau klik tombol Go pada browser. Lalu apa yang terjadi? Melalui media jaringan (bisa internet, bisa intranet) dan melalui protokol http, akan dicarilah komputer bernama www.google.com. Jika ditemukan, maka seolah-olah terjadi permintaan, “hai google, ada client yang minta halaman utama nich, ada dimana halamannya?”. Inilah yang disebut request.
  4. Sekarang dari sisi server (web server). Mendapat permintaan halaman utama google dari client, si server akan mencari-cari di komputernya halaman sesuai permintaan. Namanya juga mencari, kadang ketemu, kadang juga tidak ketemu. Jika ditemukan, maka halaman yang diminta akan dikirimkan ke client (si peminta), namun jika tidak ditemukan, maka server akan memberi pesan “404. Page Not Found”, yang artinya halaman tidak ditemukan.
- Apache
Dari beberapa web server yang tersedia, Apache merupakan web server yang paling populer dan paling banyak digunakan. Web server ini memiliki beberapa dukungan seperti PHP, kontrol akses, dan SSL.
Apache meletakkan kontrol akses sebagai modul dimana yang paling banyak digunakan adalah modul Perl. Sementara fitur PHP merupakan program yang mirip CGI (Common Gateway Interface) untuk memproses teks.
Nginx
Web server Nginx atau dibaca engine x ini merupakan web server yang open source dan bisa digunakan oleh siapapun secara gratis selain Apache. Keunggulan Nginx dibanding Apache yaitu pada Apache tidak  dapat menangani web server yang memiliki traffic tinggi.
Dengan begitu untuk mendukung web bisnis profesional dengan traffic tinggi, Nginx lebih baik digunakan daripada Apache. Kelebihan lainnya adalah memiliki peforma tinggi, arsitektur event-based dan fiturnya sangat bermanfaat.
Instalasi PHP Module

1. Instalasi PHP Apache Module

PHP dapat dipasang sebagai bagian dari Apache module. Cara ini adalah cara yang paling mudah dalam mengkombinasikan web server Apache dan PHP. Namun konsekuensinya adalah PHP akan mewarisi permission dari proses Apache. Hal ini tentunya akan berdampak pada aspek keamanan pada server anda. Lebih lanjut tentang aspek keamanan ini dapat anda baca pada PHP manual berikut

Langkah pertama dalam melakukan instalasi PHP sebagai bagian dari Apache module adalah dengan menjalankan perintah
$ sudo apt update
$ sudo apt install php libapache2-mod-php
Untuk mengecek apakah PHP telah berjalan di server anda, anda dapat membuat sebuah file dengan isi
<?php
  phpinfo();
?>
di root directory server yang secara default berada di /var/www/html/, misalkan dengan nama file /var/www/html/info.php.
Default owner directory /var/www/html/ adalah root, sehingga anda memerlukan hak akses root untuk membuat atau memodifikasi file dalam directory tersebut.
Kemudian cobalah akses file tersebut menggunakan web browser, misalnya dengan mengakses http://<domain server anda>/info.php atau http://<alamat IP server anda>/info.php. Bila anda mendapatkan output seperti pada Gambar 1 berarti proses instalasi PHP telah berhasil.

Gambar 1. Output phpinfo()

Pada Ubuntu 16.04 versi PHP yang digunakan adalah versi 7.0. Bila anda memerlukan versi lama atau versi lebih baru, maka anda harus menggunakan cara yang berbeda yang tidak dibahas dalam artikel ini.

2. Modifikasi Konfigurasi PHP

Tanpa langkah berikut, sebenarnya instalasi PHP tersebut telah dapat digunakan, namun kadang kita perlu melakukan beberapa modifikasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan program PHP yang nantinya kita buat.

Instalasi MySQL module

Bila anda ingin menggunakan PHP untuk mengolah RDBMS MySQL atau MariaDB, maka anda perlu mengaktifkan PHP MySQL module dengan cara menjalankan perintah
$ sudo apt install php-mysql
kemudian anda perlu me-restart service Apache dengan perintah
$ sudo systemctl restart apache2.service
Untuk memastikan bahwa modul php-mysql telah aktif, buatlah sebuah file di root directory server, misalnya /var/www/html/mysql.php dengan isi


kemudian akses file tersebut menggunakan web browser, misalnya dengan mengakses http://<domain server anda>/mysql.php atau http://<alamat IP server anda>/mysql.php. Jangan lupa, anda perlu mengganti $servername$username, dan $password pada script untuk disesuaikan dengan konfigurasi server anda. Bila output script tersebut adalah
Connection success.
maka instalasi anda berhasil, namun bila tidak maka berarti ada masalah dengan proses instalasi yang anda lakukan.

Pencarian dan Instalasi Berbagai Modul PHP

Untuk meningkatkan fungsionalitas dari PHP, anda dapat menambahkan beberapa modul tambahan ke dalam PHP. Untuk mencari modul-modul yang tersedia dalam repository, gunakanlah perintah
$ sudo apt-cache search php-
Bila anda ingin pencarian yang lebih spesifik, kombinasikan dengan perintah grep, misalnya anda ingin mencari modul PHP yang berkaitan dengan zip, maka anda dapat menggunakan perintah
$ sudo apt-cache search php- | grep zip
Contoh output dari perintah tersebut adalah
libphp-pclzip - transitional dummy package
php-bz2 - bzip2 module for PHP [default]
php-pclzip - ZIP archive manager class for PHP
php-zip - Zip module for PHP [default]
php-zipstreamer - Stream zip files without i/o overhead
php7.0-bz2 - bzip2 module for PHP
php7.0-zip - Zip module for PHP
Bila anda sudah memutuskan modul apa yang perlu anda install, misalnya php-zip, maka gunakan perintah apt install untuk melakukan instalasi PHP modul tersebut. Berikut adalah contoh perintah untuk melakukan instalasi modul php-zip
$ sudo apt install php-zip
Kemudian restart service Apache dengan perintah
$ sudo systemctl restart apache2.service

Menyembunyikan Versi PHP pada HTTP Header

Bila anda tidak menginginkan versi PHP anda tampil pada HTTP Header, demi alasan keamanan misalnya, maka anda dapat memodifikasi file /etc/php/7.0/apache2/php.ini dan /etc/php/7.0/cli/php.ini. Pastikan variable expose_php pada kedua file tersebut bernilai Off seperti ini.
expose_php = Off
Kemudian restart service Apache dengan perintah
$ sudo systemctl restart apache2.service

Mengganti Default Directory Index

Bila anda memiliki dua file index, misalnya index.html dan index.php, dalam satu directory yang sama, maka yang dieksekusi oleh Apache adalah file index.html. Bila anda ingin mengubah urutan prioritas file index, maka anda dapat mengaturnya melalui file /etc/apache2/mods-available/dir.conf.
Ubahlah urutan index.php pada DirectoryIndex yang semula pada urutan keempat seperti ini
<IfModule mod_dir.c>
    DirectoryIndex index.html index.cgi index.pl index.php index.xhtml index.htm
</IfModule>
menjadi urutan pertama seperti ini
<IfModule mod_dir.c>
        DirectoryIndex index.php  index.html index.cgi index.pl index.xhtml index.htm
</IfModule>
Kemudian restart service Apache dengan perintah
sudo systemctl restart apache2.service



Demikianlah cara melakukan instalasi PHP Apache Module pada Ubuntu 16.04. Selamat mencoba.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tes Lisan UKK 2020

A.mengidentifikasi teknologi jaringan komputer pengertian jaringan komputer Jaringan komputer adalah dua atau lebih komputer yang terhub...